Friday, August 26, 2016

RS Tarakan Patok tarif Rp 50 ribu-Rp 100 ribu

Ety Erlina (44) warga Karang Anyar, Jakarta Pusat menemukan adanya praktik percaloan nomor periksa di Rumah Sakit Umum Tarakan, Jalan Kyai Caringin No 7 Jakarta Pusat. Temuan itu dia laporkan ke Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Ety menceritakan percaloan yang dialami. Saat itu, suaminya Uhi Permana (45), penderita sakit kanker darah harus menjalani pengobatan di RS Dharmais, Jl Letjen S Parman, Jakarta namun dipindahkan ke RS Tarakan. Kejadian tersebut terjadi, Sabtu (27/8) lalu.

Namun ketika sudah dirujuk ke RS Tarakan, kata Ety, dia malah mengalami kesulitan saat akan mengantre untuk berobat. Padahal, dia dan suami sudah datang lebih awal untuk mendapatkan antrean lebih cepat. Tetapi datang pagi pun, kata Ety, tetap saja antrean nomor 35.
"Saya udah berangkat subuh-subuh tapi tetap saja dapet nomer antrean 35 di RS Tarakan," kata Ety saat melaporkan kepada Prasetio kantor DPRD DKI, Jakarta, Jumat (26/8).

Ety menceritakan, tidak hanya dia yang mengalami hal tersebut, beberapa pasien yang akan berobat sampai rela tidur di RS Tarakan untuk mendapat nomer antrean terbelakang. "Tetap saja dapat nomer antrean segitu," cerita Ety.

Lalu, kata Ety, menurut beberapa pasien yang akan berobat juga pernah ditawarkan untuk mendapatkan antrean lebih awal. Tetapi Ety mengaku tidak pernah ditawari untuk membeli tiket antrean tersebut. "Katanya sih tarifnya Rp 50 ribu - Rp 100 ribu ya pokoknya antrean itu 1-20 sudah tidak ada," kata Ety.

Calo tersebut tidak memakai pakaian dinas RS tetapi memakai berpenampilan layaknya pasien biasa yang akan berobat.

"Perawakannya hitam, berbadan besar, dan tidak memakai seragam RS," tutup Ety.

Diketahui sebelumnya, Ketua DPRD DKI Prasetio Edi Marsudi menemukan adanya praktik kecurangan di RSUD milik Pemprov DKI. Praktik pencaloan itu kata dia dilakukan oleh petugas rumah sakit dengan mengelabui pasien soal ketersediaan kamar inap.

Hal itu bermula saat dirinya mendapat laporan dari masyarakat yang tak mendapat ruang di salah satu RSUD. Dari informasi yang diterimanya, dia pun kemudian menelusuri dugaan praktik kecurangan tersebut.
Load disqus comments

0 comments