Sunday, August 21, 2016

Kisah Martunis Yang Di Tawarin Menjadi WN Portugal

Martunis, remaja kelahiran Banda Aceh, 2 Mei 1997 adalah salah satu korban tsunami. 26 Desember 2004, Martunis berencana bermain sepak bola bersama teman-temannya di lapangan sepak bola kampung halamannya.

Ia bahkan sudah memakai kostum nasional Portugal bajakan yang ia beli di kota Banda Aceh. Tiba-tiba datang gelombang tsunami. Martunis yang saat itu baru duduk di kelas III SD bersama ibu, kakak dan adiknya berupaya menyelamatkan diri dengan menumpang pikap tetangganya.

Saat digulung ombak tsunami, mobil pikap pun tenggelam. Martunis, ibu, dan dua saudaranya tenggelam bersama mobil yang ditumpangi. Hanya Martunis yang selamat setelah meraih sepotong kayu, lalu terapung-apung.

Setelah 21 hari bertahan, penduduk menemukan Martunis pada 15 Januari 2005. Warga menyerahkan dia kepada awak televisi Inggris yang kebetulan meliput di wilayah itu. Dalam sekejap gambar Martunis yang masih mengenakan kaus timnas Portugal, beredar di stasiun televisi Eropa.

Bocah kurus berkulit hitam itupun menarik simpati bintang top sepak bola Portugal seperti Luis Figo, Nuno Gomes, Cristiano Ronaldo, pelatih Luiz Felipe Scolari, serta Gilberto Madail, ketua Federasi Sepak Bola Portugal. Akhirnya Federasi Sepak Bola Portugal mengundang secara resmi Martunis ke negaranya.

Saat ini, ia bermain di Portugal setelah direkrut klub asal Portugal, Sporting Lisbon untuk masuk tim akademi U-19. Dia akan kembali ke Indonesia pada tahun 2018.

Baru seminggu berada di Portugal, anak angkat bintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo itu dikabarkan langsung mendapat tawaran kewarganegaraan Portugal.

Untuk bermain di level Eropa, ada persyaratan khusus. Salah satunya mengenai kewarganegaraan dan izin kerja (work permit).

Ketika pihak keluarga Martunis ditanyai seputar itu, mereka mengizinkan Martunis pindah kewarganegaraan. Mereka berdalih hal itu untuk peningkatan karir Martunis.

"Ayahnya merestui pindah warga negara. Itu usaha untuk menjadi pemain profesional," kata Munawardi.

Sarbini, ayah Martunis, mengiyakan hal itu. Menurutnya, apapun dapat dilakukan untuk peningkatan karir Martinus dan yang terpenting anaknya tetap bisa pulang ke Indonesia.

"Yang penting dia (Martunis) bisa pulang aja," katanya.
Load disqus comments

0 comments